KUDUS -- Menyikapi berkembangnya teknologi informasi saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus memiliki program Wi-Fi murah yang dikhususkan bagi para warganya.

Program ini pun terus dikembangkan demi memberikan layanan internet cepat dan terbaik bagi warga Desa Ngembal Kulon di tengah gempuran kemajuan teknologi informasi.

Kepala Desa Ngembal Kulon, Khanafi menjelaskan, program Wi-Fi murah merupakan program yang dikembangkan Pemdes melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Unit usaha ini telah dimulai sejak September tahun 2022.

Program Wi-Fi murah ini, Khanafi mengatakan, Pemdes tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis untuk proses pemasangan jaringan.

Lalu untuk biaya Wi-Fi setiap bulannya, warga membayar Rp100 ribu rupiah dengan akses internet berkecepatan 3 Mbps, Rp125 ribu untuk 5 Mbps, dan Rp200 ribu untuk 10 Mbps.

Meski begitu, program Wi-Fi murah yang dikembangkan Pemdes Ngembal Kulon mendapat banyak antusias dari warganya.

"Pelayanan kami harapkan mampu mempermudah warga atau masyarakat Ngembal Kulon untuk mendapatkan akses internet yang terjangkau," kata Kades Ngembal Kulon.

Selama tiga bulan awal program ini diluncurkan, sudah ada sekitar 200 warga yang mendaftar agar bisa mendapat layanan Wi-Fi murah tersebut.

Hingga akhir tahun 2023, warga yang memanfaatkan fasilitas pemasangan Wi-Fi murah oleh Bumdes Ngembal Kulon, totalnya hampir 250 pengguna.

Jumlah ini dikatakan Khanafi melebihi kapasitas yang disiapkan Pemdes setempat, sehingga di tahun 2024 nanti, Pemdes akan mulai melakukan ekspansi agar bisa melayani warga yang masuk daftar tunggu pelayanan Wi-Fi murah.

"Kemajuan teknologi sekarang tidak bisa kita hindari, jadi desa harus bisa ambil bagian dalam rangka pengembangan teknologi yang bisa bermanfaat di sektor ekonomi, keamanan, sosial dan lainnya," jelas Khanafi.

Di tahun ini, Pemdes Ngembal Kulon berharap, layanan yang berkaitan dengan internet semakin tumbuh berkembang serta optimal di wilayah Desa Ngembal Kulon. Sehingga sektor ekonomi, keamanan, sosial serta sektor lainnya, bisa terus meningkat.

Lebih lanjut, Khanafi menjelaskan, dari program Wi-Fi murah, Pendapatan Asli Desa pada tahun 2022 bertambah Rp700 ribu hingga Rp10 juta rupiah.

Lalu pada akhir tahun 2023 ini, pendapatan asli desa dari program Wi-Fi murah ditambah Pamsimas, kembali meningkat menjadi Rp23 juta lebih. Namun menurut Khanafi, sektor penunjang paling besar tetap ada pada program Wi-Fi murah.

"Dengan layanan jaringan internet ini, mampu berdampak pada peningkatan sektor ekonomi bisnis yang dimiliki warga. Sehingga di tahun 2024 nanti, kami proyeksikan PAD kita naik Rp30 juta hingga Rp35 juta agar semakin bertambah," ungkap Khanafi.

Sebab, jelas Khanafi melanjutkan, biaya operasional Wi-Fi yang dibayarkan warga setiap bulannya ke Bumdes, semuanya akan dikumpulkan dan masuk dalam Pendapatan Asli Desa.

Anggaran itu pun akan kembali untuk masyarakat Ngembal Kulon, salah satunya untuk pemeliharaan jaringan Wi-Fi yang telah terpasang.