
Desa Ngembal Kulon
Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus - 33
Administrator | 04 Januari 2023 | 1.229 Kali Dibaca
Artikel
Administrator
04 Januari 2023
1.229 Kali Dibaca
DESA NGEMBAL KULON
A. Profil Desa Ngembal Kulon
Ngembal Kulon merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan Jati kabupaten Kudus. Sebagian besar penduduknya beragama Islam. Mata pencaharian penduduk desa Ngembal Kulon sebagian besar adalah pengrajin genteng.
Jauh sebelum Negara Indonesia merdeka, Ngembal sudah menjadi wilayah desa yang dihuni oleh penduduk yang diurus oleh salah satu kerajaan bernama kerajaan Mataram. Kemudian, setelah negara kita dijajah oleh Belanda, dibuatlah jalan raya oleh Daendels dari Anyer sampai Banyuwangi dan desa Ngembal terbelah oleh jalan raya tersebut.
Akhirnya Desa Ngembal dibagi menjadi tiga yaitu: Desa Ngembal kulon, Desa Ngembal Tengah dan Desa Ngembal Wetan. Desa Ngembal Tengah dengan Desa Ngembal Wetan pun dijadikan satu menjadi Desa Ngembal Rejo, sedangkan Desa Ngembal Kulon, menjadi desa tersendiri. Desa Ngembal Kulon terbagi menjadi 4 Dukuh yang terdiri dari 4 RW dan 20 RT, sebagai berikut :
- RW 1 Dukuh Krasak
- RW 2 Dukuh Tambak boyo
- RW 3 Dukuh Dapur
- RW 4 Dukuh Klotok
Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah merupakan satu dari 14 desa di Kecamatan Jati yang mempunyai jarak 5 km dari kota kabupaten. Secara geografis Desa Ngembal Kulon sendiri terletak di perbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Desa Ngembal Rejo
- Sebelah Timur : Desa Golan Tepus
- Sebelah Selatan : Desa Megawon
- Sebelah Barat : Desa Tumpang Krasak
Pada periode bulan Juli tahun 2022 Desa Ngembal Kulon tercatat mempunyai total penduduk 5.869 orang, dengan 1.881 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari laki-laki berjumlah 2.986 orang, dan perempuan berjumlah 2.883 orang.[1]
Keberadaan industri genteng sudah menjadi urat nadi perekonomian di desa Ngembal Kulon. Dengan melibatkan tenaga kerja dari lingkungan sendiri yang berasal dari anggota keluarga juga menyedot tenaga kerja sekitar desa dan kecamatan. Namun terdapat juga mata pencaharian lain di Desa Ngembal Kulon seperti industri bahan bangunan, perdagangan dan pertanian. [2]
B. Sejarah Singkat Cikal Bakal Desa Ngembal Kulon
- Mbah Poncowati
Mbah Poncowati atau yang sering warga sebut Mbah Buyut Poncowati merupakan salah satu tokoh cikal bakal di desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus tepatnya di dukuh Klotok RT 02 RW 04, makam beliau berada di antara pemakaman umum, namun yang membedakannya makam beliau di beri bangunan khusus (cungkup) yang menandakan bahwa beliau adalah tokoh cikal bakal yang dihormati perjuangannya dalam mensyiarkan agama Islam di daerah tersebut.
Mbah Poncowati adalah seorang Pangeran dan Waliyullah yang hidup sebelum Kangjeng Sunan Kudus.[3] Peninggalan beliau yang saat ini adalah Langgar Bubrah yang berada di desa Demangan Kota Kudus. Mbah Poncowati adalah seorang yang ampuh dan Kenthuk, sampai-sampai tidak ada yang bisa mengalahkan beliau. Kangjeng Sunan Kudus pun tidak bisa mengalahkan beliau.
Nama Poncowati berasal dari Ponco dan Watik. Ponco berarti lima, dalam hal ini penyatu 5 daerah yaitu Kudus, Jepara, Pati, Demak dan Grobogan. Sedangkan Watik artinya pemimpin yang membela rakyat. Sehingga, nama Poncowati artinya adalah pemimpin pembela rakyat yang berhasil menyatukan 5 daerah yaitu Kudus, Jepara, Pati, Demak dan Grobogan.
Pada abad ke-14 Mbah Poncowati mempunyai tempat semedi ibadah Hindu bernama Sang Hyang Wenang (Langgar Bubrah) yakni berupa tumpukan batu bata berbentuk Mushola yang tampak seolah berantakan atau bubrah dibanding bangunan bersejarah lain di Kabupaten Kudus.
Bangunan cagar budaya ini, berada di Desa Demangan, RT 02 RW 04, Kecamatan Kota. Langgar Bubrah ini, konon merupakan salah satu peninggalan yang sudah dibangun jauh lebih awal sebelum Menara Kudus didirikan. Lokasinya tidak begitu jauh dari Menara Kudus, yaitu sekitar 300 Meter. Jalannya ada di seberang akses arah ke Menara Kudus.
Adapun struktur bangunannya, berupa tumpukan batu bata berwarna merah yang mengelilingi kompleks bangunan. Di beberapa bagian tembok terdapat batu bata yang diukir sedemikian rupa. Kemudian, terdapat pula atap genting berbentuk joglo, berwarna kecoklatan. Menurut juru pelihara Langgar Bubrah Kudus, Parijoto, menjelaskan bahwa Langgar Bubrah dibangun sekitar tahun 1456-an.
Singkat cerita, dari 5 daerah yang berhasil disatukan oleh Mbah Poncowati kala itu, dikisahkan terdapat satu daerah yang sangat kuat yaitu daerah Demak. Sehingga untuk mengurangi kekuatan kerajaan Demak, maka Raja Brawijaya V mengutus Mbah Poncowati (Pangeran Poncowati) untuk mengalahkan atau mengganggu alur ekonomi kerajaan Demak. Mbah Poncowati pun bersemedi di pepunden atau sekarang dinamakan Langgar Bubrah berhari-hari lamanya.
Dan akhirnya semedi beliau pun membuahkan hasil, ini dibuktikan dengan akses ekonomi (laut) di Kerajaan Demak yang tambah dangkal dan terus bertambah dangkal sehingga mengganggu perekonomian. Tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Mbah Poncowati, maka kemudian kerajaan Demak mengutus Mbah Sunan Kudus yang berdomisili waktu itu di Blora, untuk mengubah punden tempat persemedian dan pemujaan menjadi langgar atau Mushola.
Hal ini, membuat Mbah Poncowati tidak berkenan dan marah besar, sehingga terjadi perseteruan antara kedua pemimpin tersebut. Namun, karena Mbah Poncowati tidak bisa mengendalikan emosi, lalu pada akhirnya beliau pun kalah, dan dengan kekalahannya itu maka beliau langsung masuk Islam.
Sejarah mencatat bahwa, yang menjadi sebab Mbah Poncowati masuk Islam adalah karena Kangjeng Sunan Kudus. Namun, yang mensyahadat-kan masuk Islamnya Mbah Poncowati adalah Sunan Ampel, Surabaya. Dan perlu diingat bahwa Mbah Poncowati Ngembal Kulon adalah seorang anak raja (Pangeran) berbeda dengan Mbah Panglima Poncowati yang di makamkan di Kompleks Makam Sunan Kudus adalah seorang Panglima Perang. Dari peristiwa ini, untuk menghargai dan toleransi agama terdahulu (Hindu) maka Kangjeng Sunan Kudus melarang menyembelih sapi. Karena sikap tegas, jantan, dan berwibawa nya Mbah Poncowati Ngembal Kulon maka panglimanya Mbah Sunan Kudus diberi gelar Panglima Poncowati.
Adapun Buka Luwur beliau di peringati setiap tanggal 13 Suro dengan prosesi diantaranya yaitu warga mengolah daging untuk persiapan pengajian, khataman Al-Qur’an di sore hari/sehabis Ashar, kemudian Tahlilan baru diadakan Pengajian umum dan santunan anak yatim, yang dihadiri oleh masyarakat Ngembal Kulon maupun daerah luar, pada malam harinya.[4]
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
3226

Populasi
3161

Populasi
-

Populasi
-

Populasi
6387
3226
Laki-laki
3161
Perempuan
-
JUMLAH
-
BELUM MENGISI
6387
TOTAL
Aparatur Desa

Kepala Desa
MOH KHANAFI

Sekretaris Desa
ISTY HERIYAH, SSi

Kaur Umum dan Perencanaan
INA ANDRIANI

Kaur Keuangan
NOOR AFIFAH

Kasi Pemerintahan
SUTINAH

Kasi Kesejahteraan
SUHARTONO

Kasi Pelayanan
SUNARTO

Kadus 1
-

Kadus 2
SUPAMI

Tenaga Administrasi 1
KHANIFATUL ALIYAH

Tenaga Administrasi 2
ANIS NOOR FAUZI

Pegawai Desa - Modin
FATKHURONI

Kades
MOH KHANAFI
Galeri Video








Desa Ngembal Kulon
Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, 33
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Menu Kategori
Arsip Artikel

1.469 Kali
Wakili Kudus, Desa Ngembal Kulon Raih Peringkat Tiga Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024

1.324 Kali
Ngembal Kulon Juara Pertama Lomba Desa Tingkat Kabupaten

1.149 Kali
209 Warga Serahkan Tanahnya Wujudkan 46 Jalan Baru: Bentuk Partisipasi Masyarakat Terbaik di Desa Ngembal Kulon

1.123 Kali
Permudah Akses Internet Warga, Pemdes Ngembal Kulon Punya Program Wi-Fi Murah

918 Kali
Desa Ngembal Kulon Berhasil Meraih Juara 1 Lomba POS SATKAMLING

800 Kali
TVRI Sorot Inovasi Desa Digital di Ngembal Kulon

799 Kali
Upacara Bendera Hari Senin Di Kecamatan Jati

216 Kali
Saparan Ngembal Kulon: Wujud Syukur dan Gotong Royong Warga dalam Melestarikan Budaya

163 Kali
8 Klub Voli Meriahkan Poncowati Cup II 2025 di Desa Ngembal Kulon

800 Kali
TVRI Sorot Inovasi Desa Digital di Ngembal Kulon

490 Kali
Dari Generasi ke Generasi: Merawat Tradisi Buka Luwur di Desa Ngembal Kulon

77 Kali
Pelatihan Jurnalistik Tiga Hari Sukses Digelar di Desa Ngembal Kulon

140 Kali
Tim Monev dan Juri Lomba Desa Digital 2025 Kunjungi Desa Ngembal Kulon

211 Kali
SD 1 Ngembal Kulon Sabet Juara Menulis Cerita
Agenda

Belum ada agenda terdata
Komentar
Media Sosial
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 316 |
Kemarin | : | 467 |
Total | : | 129,733 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.1 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar