Kudus (Minggu, 9 Februari 2025) – Warga Desa Ngembal Kulon bersama perangkat desa dan DESTANA menggelar kerja bakti membersihkan sungai pasca banjir yang melanda wilayah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai saluran air yang bersih dan lancar, serta mencegah banjir akibat luapan air sungai di kemudian hari.
Banjir yang terjadi beberapa hari sebelumnya mengakibatkan tumpukan sampah, lumpur, dan material kayu yang terbawa arus memenuhi aliran sungai. Hal ini menyebabkan penyumbatan di beberapa titik yang berpotensi memperparah banjir jika tidak segera dibersihkan. Kepala Desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi antusiasme warga dalam bergotong royong. "Ini adalah bentuk kepedulian bersama terhadap lingkungan. Dengan kerja bakti ini, kita tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga menjaga ekosistem dan mencegah banjir di masa depan," ujarnya.
Selain membersihkan sungai dari sampah dan lumpur, warga juga memperkuat tanggul dengan memasang karung pasir di titik-titik rawan jebol. Beberapa pohon yang tumbang akibat banjir juga dipotong dan dievakuasi agar tidak menghambat aliran air. Salah satu anggota Karang Taruna Ngembal Maju, Romadhon, mengatakan bahwa kerja bakti ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa. "Kami berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, karena itu menjadi salah satu penyebab utama banjir," ungkapnya.
Warga yang berpartisipasi mengaku senang bisa berkontribusi dalam kegiatan ini. Mereka berharap agar kerja bakti seperti ini terus dilakukan secara rutin agar lingkungan tetap bersih dan bebas dari bencana banjir. Dengan semangat gotong royong, Desa Ngembal Kulon menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian lingkungan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana dan menciptakan desa yang lebih bersih, aman, dan nyaman.
Kirim Komentar