Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tingginya badannya yang berada dibawah standar. Perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek.
Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh Puskesmas di aula balai desa Ngembal Kulon(Rabu, 3 Juli 2024), dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan mampu menekan angka stunting di desa Ngembal Kulon. Perlu diketahui, stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Selain kurang asupan gizi pada ibu hamil dan nutrisi pada anak yang tidak tercukupi, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab stunting, diantaranya adalah:
- Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil dan setelah melahirkan.
- Kurangnya persediaan pada air bersih dan juga sanitasi.
- Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
- Terbatasnya pelayanan akses kesehatan, dll.
Anak yang memiliki perawakan pendek tidak selalu menjadi gejala stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut.
Cara Mencegah Stunting pada Anak
Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:
- Memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat.
- Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
- Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.
- Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
Sumber:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-stunting
Kirim Komentar