KUDUS, isknews.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus saat ini terus berkonsentrasi pada perwujudan 4 program uggulan yang selama ini tengah terus di implementasikan bersama warganya dalam upaya medongkrak kesejahteraan dan kenyamanan warganya terutama dibidag di bidang ekonomi, pelayanan administrasi, maupun kemasyarakatan.
Kepala Desa Ngembal Kulon Moh Khanafi menyampaikan, ada empat program penekanan yang saat ini tengah serius digalakkan oleh pihaknya. Antara lain, mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), peningkatan dan pembukaan infrastruktur akses jalan desa, optimalisasi aset, serta penyelenggaraan even budaya.
“Kita melangkah sesuai dengan target, dengan harapan PADes (pendapatan asli desa, red) meningkat dan warga sejahtera,” ujarnya, Kamis (03/11/2022).
Khanafi merincikan kembali, adapun progran pertama yang tengah menjadi prioritasnya adalah pengembangan Bumdes Bina Usaha Sejahtera (BUS) Desa Ngembal Kulon. Bumdes yang berdiri pada 2020 lalu ini telah menaungi pengelolaan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) serta internet desa yang dinamai dengan RT RW NET.
Saat ini, lanjut Khanafi, sudah ada sekira 180 rumah yang bergabung dan menggunakan pamsimas. Sedangkan, jumlah pelanggan internet desa RTRW Net ada sekira 120 pengguna di wilayah Desa Ngembal Kulon.
“Kedepan kami yakin jumlah pelanggan akan terus meningkat. Kita punya dua sumur untuk pamsimas yang dikelola oleh Bumdes. Sebelum dikelola oleh Bumdes, dulunya dikelola oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), sekarang kita kembangkan melalui Bumdes,” tuturnya.
Tak hanya itu, Bumdes BUS saat ini juga sedang menata pengelolaan RTRW Net secara profesional untuk menjadi operator pengelola provider lokal jaringan internet Desa yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga Desa.
“Di balai desa ini telah terpasang instalasi server dengan kapasitas yang mumpuni bagi penggunaan pengelolaan internet, baik untuk kepentingan warga maupun bagi update website Desa. Termasuk, keinginan kami terkait internet desa ini, nantinya kami berharap semua warga bisa memantau CCTV yang terpasang di sudut-sudut desa melalui smartphone yang mereka miliki dengan akses password yang kami bagikan kepada warga,” ujar Khanafi.
Kemudian, program kedua adalah infrastruktur jalan. Khanafi menyebut, program ini lebih ditekankan pada pembebasan tanah milik warga yang biasanya dijadikan “jalan tulungan”. Jalan tulungan ini biasanya berupa gang kecil yang masih berupa tanah atau lahan milik warga, yang dijadikan akses jalan tidak resmi oleh warga.

“Jadi biar tetangganya yang tidak punya jalan untuk akses rumahnya, kita bantu dengan berdiskusi bersama warga sekitar situ, agar yang punya tanah di situ (yang dijadikan sebagai jalan tulungan, red) untuk mau membebaskan tanahnya agar jadi jalan resmi. Dari desa hanya memfasilitasi untuk musyawarah dan tidak ada paksaan apapun,” terangnya.
Dari program pembuatan jalan tulungan menjadi jalan baru ini, kata Khanafi, sudah ada sekira 24 gang yang berhasil mencapai kesepakatan. Sekira 14 gang diantaranya pun telah dilakukan pengecoran menjadi jalan baru maupun jalan tembus. Adapun rata-rata lebar jalan yang dibangun antara 1 meter hingga 2 meter.
“Kalau manfaat, tentunya sangat banyak, bisa jadi akses mobilitas warga, nilai tanah di situ juga bisa naik karena samping jalan, dan bisa seguyub-rukun dengan tetangganya karena telah membantu selainnya agar punya akses jalan,” paparnya.
Dijelaskannya, saat ini program realisasi jalan tulungan menjadi jalan yang terlegalisasi resmi dengan selembar surat pernyataan warga dibubuhi materai atas sumbangan sedikit lahannya untuk akses jalan masyarakat, kini menjadi role model bagi desa-desa yang lain.
“Semua butuh waktu pendekatan yang tak mudah, butuh ketlatenan dan pembicaraan yang panjang. Namun atas kesadaran dan kebaikan warga menyumbangkan sedikit lahannya untuk jalan. Peningkatan jalan gang-gang baru akses warga kini terus semakin bertambah. Sudah ada sekitar 24 gang baru di Desa ini, separohnya sudah dicor atas upaya Pemdes melalui lobi ke Pemkab,” tutur Khanafi.
Lalu, program ketiga adalah optimalisasi aset desa. Kata Khanafi, program ini lebih ditujukan untuk legalitas aset milik desa atau bondo desa. Seperti, mendata bondo desa agar bersertifikat legal dan memberdayakan bondo desa agar lebih produktif.
“Sekarang, bondo deso milik Desa Ngembal Kulon sudah 100 persen bersertifikat legal,” tandasnya.
Selanjutnya, program penyelenggaraan even budaya yang ditunjukkan melalui perayaan Saparan yang rutin dilangsungkan pada bulan Safar pada penanggalan Islam. Perayaan ini biasanya digelar secara sederhana dengan menggelar doa bersama di Makam Mbah Poncowati.
Namun, Khanafi berupaya memanfaat momen tersebut sebagai even besar yang bisa mengenalkan Desa Ngembal Kulon lebih luas lagi. Adapun konsep yang disuguhkan adalah, dengan merangkul sektor ekonomi, tradisi, dan kesenian.
“Alhamdulillah tahun ini sudah kita hadirkan. Kemarin kita gabungkan ada sisi ekonomi dengan menghadirkan UMKM, karnaval budaya, pertunjukan kesenian, hingga pementasan wayang. Kita langsungkan seminggu,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya berbagai program desa yang digenjotkan, dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat serta meningkat PADes. Program ini diharapkan pula bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus menjunjung guyub rukun dalam hidup bermasyarakat.
Sementara itu, warga RT 2 RW 1 Desa Ngembal Kulon, Noor Ali, adalah salah satu yang mengikhlaskan tanahnya untuk dibebaskan menjadi jalan resmi. Bahkan, dia merelakan bagian rumahnya dipangkas demi memberikan akses jalan bagi tetangga sekitarnya.

“Ini bangunan rumah saya tak pangkas sekitar satu meter, tidak ada dana dari siapapun untuk mengganti maupun memperbaiki kembali rumah saya. Tapi saya ikhlas, tidak apa-apa, kalau tidak gitu nanti jalan resmi tidak akan ada,” ceritanya.
Noor Ali mengaku senang dengan adanya jalan baru tersebut. Dirinya tidak keberatan sama sekali meskipun tidak ada ganti rugi dari pembebasan tanah tersebut. Noor Ali mengaku ikut senang ketika melihat para tetangganya bisa memiliki dan menikmati akses jalan yang layak. (YM/YM)
Sumber : isknews.com
Kirim Komentar